PSAD dan PS Bara Siliwangi: Sebuah Kisah Unik

Di tengah maraknya cerita kekisruhan PSSI, ada dua nama klub yang sempat muncul ke permukaan. Kedua klub yang merupakan anggota Persib Bandung itu ialah PSAD (Persatuan Sepak bola Angkatan Darat) dan PS (Bara) Siliwangi.

Kalau anda mengenal PSAD, tentu bukan hanya di Kota Bandung, tetapi juga di daerah-daerah lainnya. Maklum, Angkatan Darat merupakan bagian dari TNI di mana setiap wilayah memiliki Kodam (Komando Daerah Militer)-nya masing-masing. Sebutlah PSAD (Ujungpandang) —kini Makassar— yang mengikuti Invitasi Antarklub 1974 (cikal bakal kompetisi profesional yang kelak bernama Galatama). Sementara PS Siliwangi tidak bisa dilepaskan dari ikon Bandung (Jawa Barat) seperti Prabu Siliwangi (Raja Kerajaan Padjadjaran), Kodam Siliwangi, Stadion Siliwangi, dan Piala Siliwangi.

Melalui halaman blog kali ini, saya ingin bercerita tentang perjalanan PSAD dan PS Siliwangi. Sebelum PS Siliwangi menjadi anggota Persib pada 1984, PSAD sudah sejak lama bergabung. Tercatat PSAD pernah menjuarai Kompetisi Persib pada 1979 dan 1982.

Dalam perkembangannya, PS Siliwangi mencalonkan diri sebagai anggota Persib bersama enam klub baru lainnya. Sejak masa ini dan sampai sekarang, jumlah anggota Persib tetap 36 klub. Jumlah itu “dipaksa” tidak pernah bertambah atau berkurang. Kalau pun ada nama baru, hal itu terjadi karena perubahan nama saja. Sebutlah PS Isuda yang berganti nama menjadi PS Djarum Super dan sekarang ini menjadi PS Kartabraja. Ada juga PS Sindos (Sinar Indonesia) yang menjadi Sindos KPAD, lalu SIM (Sinar Indonesia Muda), dan kini Sindos KPAD lagi.

Kembali ke PSAD dan PS Siliwangi. Sebagai anggota baru, PS Siliwangi ditempatkan di Divisi II Kompetisi Persib 1984/1985, sedangkan PSAD sudah sejak lama berada di Divisi Utama Persib. Sayang, PS Siliwangi belum berprestasi baik, sedangkan PSAD menempati peringkat ketiga.

Nah, di sinilah cerita unik dimulai. Ternyata, PSAD ditukar tempatnya dengan PS Siliwangi. Dalam Kompetisi Persib 1986/1987, PS Siliwangi berada di divisi utama, sedangkan PSAD berada di divisi II. Pada masa ini, PS Siliwangi menempati peringkat ketiga dan PSAD menjadi juara divisi II sehingga promosi ke divisi I.

Pada Kompetisi Persib 1988/1989, PS Siliwangi menempati peringkat keempat dan PSAD menjadi juara divisi I sehingga PSAD pun mendapat promosi lagi ke divisi utama. Akhirnya, PS Siliwangi dan PSAD pun berada dalam satu divisi yaitu divisi utama.

Dalam Divisi Utama Kompetisi Persib 1990/1991, PSAD berhasil mengatasi PS Siliwangi. Pada masa ini, PSAD berada di peringkat ke-5, sedangkan PS Siliwangi menempati peringkat ke-7.

Perjalanan Kompetisi Persib pun berjalan dari waktu ke waktu. Memasuki tahun 2000-an, PS Siliwangi memakai nama barunya PS Bara Siliwangi. Ya, bara api, api membara: Bara Siliwangi. Sementara PSAD tetap memakai nama yang sama.

2 Comments »

  1. 1
    Andika Says:

    Tulisan ini juga ada di blog lain yang template-nya sama.

    http://bukupersib.wordpress.com/2010/12/27/bandung-fc-ya-persib-pun-punya-nilai-histori/

    Pemiliknya sama? Btw, ulasan yang bagus, kalau ga ada GT saya juga ga tahu nama klub itu.


RSS Feed for this entry

Tinggalkan komentar