Stadion Bima (Cirebon)

Sebagian dari anda pasti tahu dengan Stadion Bima. Ya, siapa pun tentu tahu bahwa Stadion Bima merupakan stadion yang berada di kawasan Cirebon. Namun demikian, apakah anda juga tahu bahwa dalam pembukaan (baca: peresmian) stadion yang baru dibangun itu dimeriahkan oleh pertandingan klub divisi I Swedia, Osters?

Dalam rangka memeriahkan pembukaan Stadion Bima —ditulis juga Stadion Pertamina— pada November 1974 digelarlah pertandingan Osters (Swedia) melawan Pertamina. Hasilnya, klub asal Swedia itu menang 3-2.

Stadion Bima merupakan stadion yang dibangun oleh Pertamina. Lokasinya berada di Sunyaragi (Cirebon). Dalam sejarahnya, stadion yang menjadi homebase PSIT (Cirebon) ini pernah pula dijadikan homebase bagi klub Bintang Timur (Cirebon). Bintang Timur adalah klub Galatama asal Jakarta yang menggunakan Stadion Bima sebagai homebase-nya. Selain itu, Mataram Indocement (Yogyakarta) pun sempat pindah ke Cirebon dengan nama Mataram Indocement (divisi utama) dan Indocement (divisi I) sebelum akhirnya pindah ke Jakarta Timur (Stadion Bea Cukai).

Selain itu, Stadion Bima pun pernah menjadi tuan rumah babak play off promosi-degradasi yang mempertandingkan Persema Malang (peringkat ke-11 Divisi Utama Perserikatan 1985), Persija Jakarta Pusat (peringkat ke-12 Divisi Utama Perserikatan 1985), Persiba Balikpapan (juara Divisi I Perserikatan 1985), dan PSIM Yogyakarta (runner-up Divisi I Perserikatan 1985).

9 Comments »

  1. 1
    Edward Says:

    apakah PS Indocement sekarang masih eksis di persepakbolaan Indonesia?

    • 2
      novanmediaresearch Says:

      Sulit untuk dilacak. Selain itu, status amatir dan profesional harus dibedakan. Sebelum dan Setelah Mataram Indocement/Indocement (profesional), klub Indocement sudah ada. Klub Indocement (amatir) bertanding di Galakarya.

      • 3
        Edward Says:

        apakah Indocement punya banyak klub ?

      • 4
        novanmediaresearch Says:

        Sulit untuk dijawab. Biasanya tim-tim “sepak bola utama” seperti Indocement, Jayakarta, UNI, dan sebagainya merupakan klub-klub tersendiri. Kalau tim-tim Perserikatan seperti Persib, Persija, Persebaya, dan sebagainya memiliki klub-klub intern. Contoh: Arema (baca juga: Aremada ’86) adalah anggota Persema yang kemudian menjadi klub profesional Arema Malang. Juga Jayakarta yang membentuk klub profesional Jayakarta Galatama. Ada juga UNI yang membentuk klub profesional Bandung Raya. Petrokimia juga merupakan anggota Persegres Gresik yang kemudian membentuk klub profesional Petrokimia Putra.

  2. 5
    nyocz Says:

    saya bangga jadi anak cerbond !!!!!!!!!!!

    tapi saya gak bangga ama sepak bola cerbon !!!!!!!!!!
    kapan PSIT cirebon masuk ke ISL ???????????

    coba tunjukan bahwa cerbon bkan kota kecil tp cerbond adalah kota tang mempunyai generasi penerus yang penuh semangat 45 . .

    thank’s

  3. 6
    asta suhara Says:

    kini kondisi stadion tak lagi menjadi kebanggaan masyarakat cirebon, pipa2 pelindung kabel lampu menara jumlahnya puluhan batang dirampok, menaranya dimutilasi. Menara yang merana, sapa yang peduli? Silahkan anda saksikan sebelum semua menara dipronggolkan.

  4. 7
    Anang M Says:

    sebenarnya cirebon pantes atau gak sich ikut liga indonesia,,,,,atau gak mampu

  5. 8
    septian dwi darma Says:

    harus di renovasi tuh ,biar PSIT masuk ke ISL ,tolong dong pemkot cirebon dan koni cirebon berusaha biar generasi muda cirebon beralih ke sepak bola,kalau tidak ada dukungan dari pemkot gmana generasi muda cirebon sekarang itu banyak yg beralih ke anggota genk motor,berusaha bangun cirebon lebih bangga dengan prestasi dari anak-anak generasi muda kita.

  6. 9
    Anonim Says:

    lagi ngomong apa


RSS Feed for this entry

Tinggalkan komentar