Era Kejayaan Persikab 1990-an

Persikab Bandung. (Kliping “Media GO” edisi Nomor 97/Tahun II/1995, Jumat, 14 Juli 1995)

Sabtu, 20 April 2019, ini Kabupaten Bandung memperingati hari jadinya yang ke-378 tahun. Persikab (Persatuan Sepak bola Indonesia Kabupaten Bandung) sebagai perserikatannya Kabupaten Bandung tentu menjadi bagiannya. Pada awalnya, Persikab itu bernama Persidab (Persatuan Sepak bola Indonesia Daerah Bandung). Menurut sejarahnya, dimaklumi bahwa Persikab berdiri pada tanggal 27 Juli 1963.

Meskipun berdiri pada 1963, Persikab dilaporkan baru dibangkitkan lagi pada dekade 1990-an. Namun, berdasarkan penelusuran pengelola blog ini, ada berita-berita Persikab yang sebetulnya hadir sebelum era 1990-an.

Beberapa informasi minim yang akhirnya dapat ditelusuri yaitu sebagai berikut:

Pertama, H. Lili Sumantri menyerahkan piala bagi Cikalog Wetan (juara kompetisi Persikab) di Pendopo Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung (Pikiran Rakyat, 7 Juni 1974).

Kedua, pada tanggal 26 Oktober 1974 di Stadion Sangkuriang, Cimahi, Kabupaten Bandung, diadakan pertandingan uji coba Persikab melawan Persija (Pikiran Rakyat, 28 Oktober 1974).

Ketiga, dalam rangka hari ulang tahun ke-335 Kabupaten Bandung dan berakhirnya masa kompetisi Persikab 1975/1976, Persikab mengadakan pertandingan persahabatan melawan PSB Bogor Selection di Stadion Sangkuriang, Cimahi, Kabupaten Bandung, 20 April 1976 (Pikiran Rakyat, 21 April 1976).

Keempat, kompetisi Persikab 1976/1977 akan mulai digelar pada tanggal 31 Desember 1976 di Lapangan Pusdikjas (Pusat Pendidikan Jasmani) Cimahi, Kabupaten Bandung (Pikiran Rakyat, 29 Desember 1976).

Kelima, Persikab merupakan salah satu dari 15 tim peserta kompetisi PSSI Jawa Barat yang akan dimulai pada tanggal 20 Maret 1977 (Pikiran Rakyat, 22 Februari 1977).

Keenam, Persikab merupakan salah satu dari 12 tim peserta kompetisi PSSI Jawa Barat tingkat interrayon (Pikiran Rakyat, 12 Juli 1978).

Ketujuh, tim Galasiswa asuhan Parhim bermain imbang 2-2 melawan PS Unilon (juara kompetisi Persikab) pada tanggal 31 Desember 1979 (Pikiran Rakyat, 3 Januari 1980).

Kedelapan, Persikab merupakan salah satu dari 15 tim peserta kompetisi PSSI Jawa Barat tingkat rayon.

Kesembilan, PS Wahyu Remaja (juara kompetisi Persikab) berhasil mengalahkan PS Banjar (Ciamis) 5-0 dalam Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Antarklub Zona Jawa Barat 1981 (Pikiran Rakyat, 5 Maret 1981).

Kesepuluh, PS Wahyu Remaja sebagai wakil Kabupaten Bandung (juara kompetisi Persikab) yang pada masa ini menjadi juara Grup II Kejurnas Antarklub Zona Jawa Barat 1981 melakukan pertandingan persahabatan melawan Persib Bandung di Stadion Persib Jalan Ahmad Yani Bandung, 22 April 1981 (Pikiran Rakyat, 23 April 1981).

Setelah lama “vakum”, Persikab dibangkitkan kembali pada tahun 1990 ketika H.U. Hatta Djatipermana menjabat sebagai Ketua Umum Persikab sekaligus Bupati Kabupaten Bandung (1990-1998). Kompetisi pun digalakkan lagi dengan nama Pra-Kompetisi Persikab sebagai seleksi divisi utama dan divisi I. Dalam divisi utama Persikab, gelar juara didominasi PS Putra Banjaran hingga pertengahan tahun 1990-an. Selain itu, pada masa ini (1992) –sebagaimana ibu kota Kabupaten Bandung yang dipindahkan dari Pendopo ke Soreang pada 1989– Sekretariat Persikab pun secara resmi dipindahkan pada 1 Mei 1992 dari Jalan Dalem Kaum No. 56 Kota Bandung ke Jalan Kopo No. 309 Kabupaten Bandung.

Pada awalnya, Persikab hanya dianggap sebagai tim yang biasa-biasa saja sebagaimana tim-tim lainnya di Jawa Barat (kecuali gema Persib). Namun, sejak kebangkitannya pada awal tahun 1990-an melalui program kerja pengurus yang baru dan penyelenggaraan Pra-Kompetisi, Persikab berhasil membentuk sebuah tim yang bagus.

Langkah Persikab di kompetisi dimulai pada Divisi II PSSI 1993 tingkat Jawa Barat yang bermuara pada Divisi II PSSI 1994. Setelah melewati babak penyisihan dan babak “8 Besar”, Persikab mendampingi Persikabo lolos ke babak semifinal.

Persikab lolos ke babak final setelah dalam pertandingan semifinal yang berlangsung di Stadion Siliwangi Bandung (27 April 1993) menang 2-1 atas PSB melalui babak perpanjangan waktu. Akhirnya, di Zona Jawa Barat ini Persikab yang diarsiteki Ishak Udin berhasil menjadi juara setelah dalam babak final yang berlangsung di Stadion Siliwangi Bandung (29 April 1993) mengalahkan Persikabo 2-0 melalui gol Dadang Rusmana (menit 60) dan Toto M. Sobar (menit 88).

Sebagai juara Zona Jawa Barat, Persikab melanjutkan langkahnya ke Zona Jawa di Sleman. Tidak tanggung-tanggung, tiga lawannya digebuk: tuan rumah PSS 3-0 (19/12/1993), PSISa 3-1 (21/12/1993), dan Persik 4-2 (23/12/1993). Dengan hasil pertandingan seperti itu, Persikab berhasil menjuarai Pool A Zona Jawa.

Di kompetisi Divisi II PSSI 1994 tingkat nasional, Persikab bergabung di Grup B bersama PS Minas (Riau), PS Palembang, dan Persipon. Persikab pun lolos ke babak “8 Besar”. Dalam babak “8 Besar” Persikab bergabung di Grup K bersama PSLS, Persipal, dan PS Mataram.

Dalam babak semifinal yang berlangsung di Stadion Sriwedari Solo (1 Juni 1994), Persikab menang 2-0 atas PS Palembang. Namun, sayang, perjalanan Persikab harus gagal di partai puncak. Dalam babak final yang berlangsung di tempat yang sama (3 Juni 1994) Persikab harus mengakui keunggulan tuan rumah Persis 1-3. Meskipun demikian, Persikab (dan Persis) mendapat promosi ke Divisi I Liga Indonesia (LI) 1995.

Menjelang Divisi I LI 1995, Persikab yang diasuh Ishak Udin (pelatih) membawa para pemainnya. Mereka adalah Haryanto, Jajang Sinar Surya, Dadang Sutisna, Agus Salam, Edi Sutisna, Junaedi, Dwi Ristanto, Ade Sanda, Budi Permadi, Agustyan Indra, Encang Ibrahim, Isep Unang Suryaman, Uut Kuswendi, Deden R.A., Suladi, Zaenal Mutaqin, Udin Samsudin, Anton Hermawan, dan Risdiyanto.

Dalam Divisi I LI 1995 ini, Persikab tergabung dalam Grup Tengah I bersama Persitara, PSJS, dan PSGC. Perjuangan Persikab di babak “8 Besar” tidak main-main karena harus bertanding di Stadion Klabat Manado. Dalam babak “8 Besar” Grup B ini, Persikab bergabung bersama Persedikab, PSSB, dan tuan rumah Persma. Setelah ditahan Persedikab 1-1, Persikab berhasil membuka peluang lolos ke babak semifinal setelah menang telak 4-1 atas PSSB. Persikab berhasil lolos ke babak semifinal setelah menahan imbang tuan rumah Persma 0-0.

Persikab lolos ke babak final setelah menang 2-0 atas PSBL. Keberhasilan Persikab lolos ke babak final ini berarti telah memastikan diri promosi ke Divisi Utama PSSI (Liga Indonesia 1995/1996).

Luar biasa! Persikab berhasil menjadi juara Divisi I PSSI 1995 setelah di babak final mengandaskan perlawanan tuan rumah Persma 2-1. Persikab unggul lebih dahulu melalui Anton Hermawan (menit 11) sebelum disamakan Yan Kaunang (menit 21). Akhirnya, Suladi yang mencetak gol pada menit 83 menjadi pahlawan Persikab untuk menjuarai Divisi I PSSI 1995. Dalam babak final ini, Ishak Udin menurunkan formasi pemain: Dadang Sutisna (penjaga gawang), Junaedi, Dwi Ristanto, Saeful Bahri, Encang Ibrahim, Agustyan Indra, Udin Samsudin/Zaenal, Isep Unang, Risdiyanto, Suladi, dan Anton Hermawan/Deden Riyadi.

“Alhamdulillah, kami bisa lolos ke Divisi Utama dan menjadi juara Divisi I,” ujar Ketua Umum Persikab H.U. Hatta Djatipermana yang turut menyaksikan pertandingan tersebut.

Persikab pun berkompetisi di Divisi Utama LI “beberapa saat” hingga akhirnya turun lagi ke bawah.

3 Comments »

  1. 1
    Hadi Says:

    Pemain Persikab era 90an yg masih agak keingetan: Anton Hermawan (eks PSS Sleman) posisi striker ya kl ga salah.. Suladi juga striker..Encang Ibrahim midfielder seinget saya

  2. 2
    Salman Al Farisi Says:

    Permisi mas, saya ingin menanyakan tentang sejarah tim asal daerah saya, Persindra Indramayu. Kirakira dimana saya bisa mendapatkan arsip arsip tentang Persindra Indramayu? Berdiri tahun 1966 tapi saya sama sekali belum pernah menemui sejarah awal berdirinya Persindra, thx mas…


RSS Feed for this entry

Tinggalkan komentar